Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tradisi "Ngelemang" Masyarakat daerah Lampung

Tradisi NgeLemang pada masyarakat Lampung merupakan warisan budaya zaman dahulu dan hampir saja punah seiring dengan perkembangan zaman.

Ngelemang merupakan tradisi turun temurun masyarakat daerah Lampung Barat. Kuliner ini biasa disajikan pada acara pernikahan atau hari raya. Namun, di tengah menjamurnya makanan siap saji dan instan bagi anak muda, lemang sudah mulai terpinggirkan.

Ada dua jenis lemang, yaitu lemang paccung dan lemang bulung. Lemang paccung adalah lemang yang menggunakan bambu (buluh) sedangkan lemang bulung (daun) adalah lemang yang hanya menggunakan daun dan memasaknya dengan cara direbus.

Biasanya masyarakat daerah Pesisir Lampung membuat lemang pada tahun baru islam, jadi membuat lemang tidak setiap waktu namun pada hari-hari tertentu saja.

Lemang adalah makanan yang berasal dari beras ketan dan santan yang di masukan ke dalam seruas bambu 

Buluh atau bambu yang digunakan tidak sembarangan, jenis bambu untuk lemang ini adalah bambu talang yang bentuknya harus lurus dan tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.

Dipilihnya bambu sebagai tempat untuk memasak lemang adalah karena pertimbangan cita rasanya ketika dimakan, meski sudah diberi lapisan gulungan daun pisang, namun air dalam ruas bambu pemasak lemang tersebut akan berpengaruh terhadap rasa santan dan ketan.